Terjemah Mafahim Yajibu an Tusahhah Karya Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

Irfan Irawan
1

Nama kitab: Terjemah Mafahim Yajibu an Tushohhah (Pemahaman yang Harus Diluruskan)

Judul kitab asal: (مفاهيم يجب أن تصحح), Mafahim Yajib an Tusahhah

Pengarang/penulis: Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

Nama lengkap: Sayid Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki Al-Hasani Al-Idrisi Al-Makki (1944–2004)

Panggilan hormat dari murid dan muhibbin: Abuya, Sayyidil Walid, Sayyidil Walid Abuya

Bidang studi: Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), Wahabime, Salafisme, Syariah


Biografi Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

Mengutip dari www.alkhoirot.com dan berbagai sumber lain.


Sumber foto: www.mahadalyassunniyyah.ac.id

Nama lengkap beliau adalah Sayid Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul Aziz Al-Maliki Al-Hasani Al-Idrisi Al-Makki (1944–2004) adalah seorang ulama Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dari Arab Saudi dan seorang sufi penganut tarekat Syadiziliyah.

Setelah kembali dari Universitas Al-Azhar, ia ditunjuk sebagai dosen Syariah di Universitas Ummul Quro Makkah dimana ia mengajar dari 1970 sampai awal 1980-an. Setelah ayahnya meninggal, para ulama Makkah memintanya untuk mengganti posisi ayahnya, Sayid Alawi Al-Maliki, untuk mengajar di Masjid Haram Makkah. Ia juga mengajar di Masjid Nabawi Madinah secara berkala.

Ia berhenti mengajar di Ummul Quro dan Masjidil Haram setelah diberhentikan oleh kerajaan Saudi karena adanya Fatwa dari Dewan Ulama Arab Saudi di bawah pimpinan Abdullah bin Baz yang menganggap ajaran Aswaja-nya bertentangan dengan “kemurnian” ajaran Islam ala Salafi Wahabi.

Sayid Muhammad sebagaimana ayah dan para pendahulunya mengikuti tarekat Syadziliyah khususnya Al-Fasiyah melalui Imam Fasi, seorang mursyid tarekat dari Makkah.

Sayid Muhammad adalah penulis produktif. Ia telah menulis sekitar 100 buku di berbagai bidang studi seperti agama, hukum, sosial dan sejarah. Banyak bukunya menjadi buku teks di sejumlah pesantren dan universitas di seluruh dunia.

Sayid Muhammad adalah maha guru dari KH. M. Amin Hasan Syuhud, KH. Zainal Ali Suyuthi dan KH. M. Hamidurrohman Syuhud.

Banyak murid beliau yang tersebar di seantero Nusantara yang sekarang menjadi pusat dakwah ahlussunnah waljamaah diantaranya adalah:

  • Habib Miqdad bin Qosim Baharun Pendiri Ponpes Al-Khairiyyah Cirebon / Tihamah.
  • Habib Quraisy bin Qosim Baharun Pendiri Pondok Pesantren AsShidqu Kuningan Jawa Barat.
  • Habib Abdulkadir Al Hadad, pengurus Al-Hawi Condet, Jakarta Timur.
  • Habib Saleh bin Muhammad Alhabsyi.
  • KH Ihya Ulumuddin yang memiliki Pesantren Nurul Haromain di Batu, Malang. Demikian pula Pesantren Riyadul Solihin di Ketapang (Probolinggo), dan Pondok Pesantren Genggong, juga di Probolinggo.
  • KH Maimun Zubair, pemilik Pesantren Al-Anwar Sarang.
  • Habib Hud Baqir Alatas, pimpinan majelis taklim As-Shalafiah
  • Habib Saleh bin Muhammad Alhabsji
  • Habib Naqib Bin Syechbubakar, yang memimpin majelis taklim di Bekasi
  • Novel Abdullah Alkaff yang membuka pesantren di Parangkuda, Sukabumi.
  • KH Abdurahman Nawi, yang kini memiliki tiga buah madrasah dan pesantren yang masing-masing terletak di Tebet, Jakarta Timur, dan dua di Depok.
  • KH Abdul Wahid Zuhdi, Wakil Rois Syuriyah PWNU Jateng
  • KH. Ahmad Baidlowie Syamsuri., Lc.H
  • dll.

Tentang Kitab Mafahim Yajibu an Tusahhah



Kitab Mafahim Yajibu An-Tushohhah adalah sebuah buku karya Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki yang membahas kesalahan doktrin-doktrin serta pemahaman yang dilakukan oleh kaum Salafi-Wahabi yang akhirnya berujung pentakfitan dan penyesatan atas golongan yang lain khususnya Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja).


Kitab ini dipersembahkan untuk umat Islam. Kandungan kitab ini memberikan jawaban yang gamblang dan pembahasan yang tuntas tentang masalah-masalah yang bertalian dengan tantangan umat Islam dewasa ini. 

Dalam kitab ini, Sayyidil Walid Abuya Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki menjelaskan beberapa perkara penting yang diperkuat dengan dalil-dalil yang akurat diambil dari ayat al-Qur’an, Hadits Rasulullah, qaul konsesus atau ijmak para ulama’ yang memiliki kapasitas dan otoritas tinggi di dalam hukum Islam. Bahkan untuk beberapa masalah penting, Sayyidil Walid Abuya Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki juga mengambil pendapat para ulama’ yang selalu dijadikan referensi oleh kelompok ekstrimis. Para ulama tersebut antara lain, Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab, Syaikh Ibnu Taimiyyah, Syaikh Ibnul Qayyim, dan beberapa ulama lainnya.


Dalam kitab ini, As-Sayyid al Maliki mengulas berbagai permasalahan secara proporsional, menjauhi sikap berlebihan, serta bersikap adil, beliau juga memperbaiki berbagai masalah keliru sambil memberikan nasehat kepada kaum muslimin. 

Secara makna, Mafahim Yajibu An Tushohhah artinya adalah Pemahaman yang Harus Diluruskan. Kitab ini hadir menjawab kegelisahan kaum Ahlussunah Waljamaah atas munculnya gerakan Salafi-Wahhabi yang penuh dengan gelombang penyesatan dan pengkafiran di Jazirah Arab khusunya di Kota Mekkah Al-Mukarramah.

Dalam kitab tersebut Sayyid Muhammad Al-Maliki berusaha membuktikan atas kesalahan doktrin-doktrin serta pemahaman yang dilakukan oleh kaum Salafi-Wahabi yang akhirnya berujung pentakfitan dan penyesatan atas golongan yang lain khususnya Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Kitab ini menjelaskan apa yang diakui rumit oleh orang islam. Beliau menerangkan secara jelas berbagai permasalahan yang membuat banyak orang bingung karenanya.

Kitab ini benar-benar diakui istimewa didalam bidangnya, serta sejalan dengan permasalahan akidah Ahlus sunnah wal jamaah. 

Adapun isi kitab secara detail adalah sebagai berikut:

Pada Bab I. Kitab ini membahas mengenai masalah Aqidah dalam rangka menjadi parameter menilai seseorang Kafir dan Sesat, yang sub bab nya berisi Tuduhan palsu atas pernyataan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab, kesalahan dalam Pentakfiran, Konsep Tasawuf, pelurusan tentang pemahaman salah tentang Bid’ah, Tawasul, Madzhab Asy’ariyyah, Syafa’at, dan lain sebagainya yang dikupas tuntas secara mendalam oleh Abuya. Bab ini mulai halaman 79 – 203.

Pada Bab II. Kitab ini membahas mengenai Kenabian, yang sub babnya terdiri dari Keistimewaan Nabi Muhammad SAW, Hakikat Kenabian, Tentang Hukum Tabarruk. Bab ini mulai halaman 204 – 256.

Pada Bab III. Kitab ini membahas mengenai masalah-masalah Khilafiyah yang sub nya menyangkut antara lain Tentang Kehidupan Nabi di Alam Barzakh , Keutamaan Jasad Nabi di alam Barzakh, tentang Nabi Muhammad menjawab yang memanggilnya, tentang Keramat bagi orang shaleh, Tentang Hukum Ziarah Kubur, Tentang Tabarruk terhadap peninggalan-peninggalan Nabi dan Pembahasan seputar Hari Besar Islam seperti Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW. Bab ini mulai halaman 257 – 349.

Karya Tulis di berbagai bidang studi adalah sebagai berikut.

Aqidah:

  • Mafahim Yajib an Tusahhah
  • Manhaj As-salaf fi Fahm An-Nusus
  • At-Tahzir min at-Takfir
  • Huwa Allah
  • Qul Hazihi Sabeeli
  • Sharh ‘Aqidat al-‘Awam


Tafsir:

  • Zubdat al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an
  • Wa Huwa bi al-Ufuq al-‘A’la
  • Al-Qawa’id al-Asasiyyah fi ‘Ulum al-Quran
  • Hawl Khasa’is al-Quran


Hadith:

  • Al-Manhal al-Latif fi Usul al-Hadith al-Sharif
  • Al-Qawa’id al-Asasiyyah fi ‘Ilm Mustalah al-Hadits
  • Fadl al-Muwatta wa Inayat al-Ummah al-Islamiyyah bihi
  • Anwar al-Masalik fi al-Muqaranah bayn Riwayat al-Muwatta lil-Imam Malik


Sirah:

  • Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) al-Insan al-Kamil
  • Tarikh al-Hawadith wa al-Ahwal al-Nabawiyyah
  • ‘Urf al-Ta’rif bi al-Mawlid al-Sharif
  • Al-Anwar al-Bahiyyah fi Isra wa M’iraj Khayr al-Bariyyah
  • Al-Zakha’ir al-Muhammadiyyah
  • Zikriyat wa Munasabat
  • Al-Bushra fi Manaqib al-Sayyidah Khadijah al-Kubra


Usul:

  • Al-Qawa’id al-Asasiyyah fi Usul al-Fiqh
  • Sharh Manzumat al-Waraqat fi Usul al-Fiqh
  • Mafhum al-Tatawwur wa al-Tajdid fi al-Shari’ah al-Islamiyyah


Fiqh:

  • Al-Risalah al-Islamiyyah Kamaluha wa Khuluduha wa ‘Alamiyyatuha
  • Shawariq al-Anwar min Ad’iyat al-Sadah al-Akhyar
  • Abwab al-Faraj
  • Al-Mukhtar min Kalam al-Akhyar
  • Al-Husun al-Mani’ah
  • Mukhtasar Shawariq al-Anwar


Lain-lain:

  • Fi Rihab al-Bayt al-Haram (Sejarah Makkah)
  • Al-Mustashriqun Bayn al-Insaf wa al-‘Asabiyyah (Kajian Berkaitan Orientalis)
  • Nazrat al-Islam ila al-Riyadah (Sukan dalam Islam)
  • Al-Qudwah al-Hasanah fi Manhaj al-Da’wah ila Allah (Teknik Dawah)
  • Ma La ‘Aynun Ra’at (Butiran Syurga)
  • Nizam al-Usrah fi al-Islam (Peraturan Keluarga Islam)
  • Al-Muslimun Bayn al-Waqi’ wa al-Tajribah (Muslimun, Antara Realiti dan Pengalaman)
  • Kashf al-Ghumma (Ganjaran Membantu Muslimin)
  • Al-Dawah al-Islahiyyah (Dakwah Pembaharuan)
  • Fi Sabil al-Huda wa al-Rashad (Koleksi Ucapan)
  • Sharaf al-Ummah al-Islamiyyah (Kemulian Ummah Islamiyyah)
  • Usul al-Tarbiyah al-Nabawiyyah (Metodologi Pendidikan Nabawi)
  • Nur al-Nibras fi Asanid al-Jadd al-Sayyid Abbas (Kumpulan Ijazah Datuk dia, As-Sayyid Abbas)
  • Al-‘Uqud al-Lu’luiyyah fi al-Asanid al-Alawiyyah (Kumpulan Ijazah Bapa dia, As-Sayyid Alawi)
  • Al-Tali’ al-Sa’id al-Muntakhab min al-Musalsalat wa al-Asanid (Kumpulan Ijazah)
  • Al-‘Iqd al-Farid al-Mukhtasar min al-Athbah wa al-Asanid (Kumpulan Ijazah
Wafat
Sayyid Muhammad wafat pada hari Jumat, 15 Ramadhan 1425 H, di Mekkah dan dimakamkan di sebelah makam ayahnya dan Sayyidah Khadijah sesuai dengan doanya Sayyid Muhammad agar meninggal dunia pada bulan Ramadhan dalam keadaan berpuasa di rumahnya di Makkah.

Meninggalnya Sayyid Muhammad tentu mengejutkan umat, ucapan takziah diucapkan dari seluruh dunia Islam. Shalat jenazah dilakukan di seluruh pelusuk dunia, Shalat jenazah pertama dipimpin adiknya sendiri, Sayyid Abbas, dan shalat jenazah seterusnya dilakukan di Masjidil Haram dengan Imam Subayl.

Ratusan ribu manusia membanjiri upacara pemakaman Sayyid Muhammad di pemakaman Al-Ma’la disaksikan ratusan ribu manusia termasuk para pejabat, ulama, para santri yang datang dari seluruh pelosok negeri, baik dari dalam maupun luar Makkah. Semuanya hadir demi melihat Sayyid Muhammad untuk terakhir kalinya, sebelum disemayamkan, selama tiga hari tiga malam rumah Sayyid Muhammad selalu penuh ribuan orang yang ingin mengucapkan belasungkawa dan penghormatan terakhir padanya beliau dimakamkan di al-Ma’la di samping makam Sayyidatina Khadijah binti Khuwailid. Lahu al-Fatihah.

Posting Komentar

1Komentar

  1. Alhamdulillah sempat nganji intens dengan beberapa murid-murid beliau...

    BalasHapus
Posting Komentar