Ahlan Wasahlsahlan Yaa Ramadhan

Irfan Irawan

AHLAN WA SAHLAN YA RAMADHAN

"Wahai orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu  agar kamu bertaqwa"

(QS Al - Baqarah  . Ayat  : 183) 



Ramadhan selalu ditunggu tunggu kedatangannya oleh Umat Islam. Kitapun tentu sangat berharap agar Allah SWT memberikan kesempatan untuk bisa menapaki bulan yang didalamnya terdapat satu waktu yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan, yang kita kenal dengan Lailatul Qadar. 

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita do'a agar Allah SWT memberikan panjang umur hingga bisa menjumpai bulan Ramadhan

"Allahumma bariklana fii rajaba, wa sya'bana, wa baliqhna ramadhana"

Artinya : 

"Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadhan"


"Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk Neraka"

(Kitab Durrat An - Nasihin)


"Telah datang bln Ramadhan bulan yang diberkahi Allah, mewajibkan kalian untuk berpuasa. Di bulan ini  pintu - pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan setan diikat disana. Terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa terhalangi untuk mendapatkan kebaikan berarti dia telah terhalangi untuk mendapatkan kebaikan"

(HR AHMAD DAN DISAHIHKAN  SYUAIB AL ARNANTH) 


Persiapan persiapan yang harus diusahakan yaitu:

1. Persiapan fisik (isti'dadul Jusmi) 

2. Persiapan ilmu (isti'dadul Ilmi)

3. Persiapan finansial (isti'dadul Maal) 

4. Persiapan Rohani (isti'dadul Ruhiyah) 


4. PERSIAPAN ROHANI

Lalu apa bentuk dari persiapan rohani itu?

Wujud kesiapan rohani adalah ikhtiar kita menyucikan diri dari segenap dosa yang dilakukan dengan cara bertobat yang sungguh-sungguh atau yang biasa kita kenal dengan taubatan nashuhah"

Dengan demikian, saat kita akan menemui bulan Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan itu, diri kita sudah dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.

Demikian itu selaras dengan anjuran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Kitab al-Ghuniyah:

 Agar umat Islam menyambut bulan Ramadhan dengan :

1. Menyucikan diri dari dosa dosa yang telah lalu

2. Bertobat dari kesalahan-kesalahan yang telah lampau. 

3. Melakukan introspeksi diri, mengevaluasi perilaku-perilaku yang kurang pantas


4. Memohon ampun kepada Allah 

Dengan demikian, Ramadhan kelak tidak saja diisi dengan banyaknya ibadah yang kita kerjakan, melainkan juga memastikan ibadah-ibadah yang kita kerjakan sangat berkualitas karena didasari dengan ketulusan penghambaan kita kepada Allah swt.


"Siapa yang melatih diri menjaga kehormatan, maka Allah akan menjaga kehormatannya, siapa yang melatih diri untuk bersabar Allah jadikan dia penyabar dan siapa yang merasa cukup Allah memberikan kecukupan"

(HR  Bukhari, Abu Dawud) 


Persiapan rohani ini penting supaya amal kita selama bulan puasa berjalan lancar dan berkah. Lancar, karena kita secara mental sudah siap sedia, baik menunaikan segenap ibadah wajib dan sunnah maupun menghadang godaan-godaan yang bakal menghadang


Berkah, sebab puasa kita mengandung manfaat kebaikan, baik pada diri kita sendiri maupun orang lain. Jangan sampai kita termasuk orang-orang tekun berpuasa tapi mendapat kritik dari Rasulullah saw:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

Artinya:

"Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja"

(HR Imam Ahmad)


Puasa Ramadhan sesungguhnya lebih dari sekadar melaksanakan kewajiban rukun Islam yang keempat. Karena di dalamnya terkandung hikmah penempaan diri dalam menguasai hawa nafsu.


Puasa atau shiyâm secara bahasa bermakna imsâk yang berarti ‘menahan’ Melalui persiapan rohani yang matang, kita diharapkan bisa menahan gejolak nafsu yang mungkin menyenangkan tapi sebetulnya menjerumuskan.


Di era media sosial yang riuh ini, kita bisa menyaksikan bagaimana sikap berlebih-lebihan diumbar, kebencian dipertontonkan, hoaks disebar, serta hujatan dan caci-makian disasarkan kepada banyak orang. Semoga kita semua selamat dari akhlak tercela ini dan menapaki Ramadhan yang mulia dengan hati yang bersih, pikiran yang tenang, dan perilaku yang maslahat bagi semua orang. 


Do'a berbuka puasa :

*Dzahabadh dhoma-u wabtalatil  uruqu wa tsabatal ajru Insya Allah*

Artinya :

"Telah hilang rasa haus dan urat - urat telah basah serta pahala akan tetap Insya Allah"

0HR Abu - Dawud) 


Diilhami dari : Taklim Subuh di Al - Hidayah Al - Hasyimi , Lippo Village. 

Oleh : Ustad Anwar Zuhri M. Pd


Penyunting :

H. Tri Adhi . S

DKM Al - Hidayah Al Hasyimi Lippo Village. Tangerang. 


SEMOGA BERMANFAAT