RISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH KARYA HADHRATUS SYAIKH KH. M. HASYIM ASY’ARI

Irfan Irawan
0
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

RISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH KARYA HADHRATUS SYAIKH KH. M. HASYIM ASY’ARI (1287 H-1366 H)


(*Klik Gambar untuk mendowload .pdf)


Daftar Isi:
  1. Muqaddimah
  2. Pasal Menjelaskan Tentang Sunnah dan Bid’ah
  3. Pasal Menjelaskan Penduduk Jawa Berpegang kepada Madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah dan Awal Kemunculan Bid’ah dan Meluasnya di Jawa serta Macam macamAhli Bid’ah di Zaman ini
  4. Pasal Menjelaskan tentang Khitthah Ajaran Salaf Shaleh dan Menjelaskan yang dikehendaki “As-Sawadul A’dzam” di Era ini serta Menjelaskan Pentingnya Berpegang Teguh pada Salah Satu Madzhab yang Empat
  5. Pasal Menjelaskan Wajibnya Taqlid bagi Orang yang Tidak Memiliki Keahlian untuk Berijithad
  6. Pasal Menjelaskan Perpecahan Umat Nabi Muhammad Saw. Menjadi 73 Sekte dan Penjelasan tentang Pokok-pokok Sekte yang Sesat dan Penjelasan Golongan yang Selamat, Yakni Ahlussunnah wal Jama’ah

Bagi kaum Nahdliyin (NU) tentunya bacaan Risalah Aswaja menjadi rujukan yang wajib. Cara pandang dan keilmuan Hadratussyekh Hasyim Asy'ari begitu mumpuni, dengan pembahasan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan runutan tata bahasa yang padu menjadikan Risalah ini mudah dipelajari oleh orang awam.  


Gelar Hadratussyekh bukan gelar sembarangan
Sesuai sumber NU Online dijelaskan atribut “hadratussyekh” yang disandang sejak dari Mekkah ini, dipastikan KH Hasyim Asyari selain menguasai secara mendalam berbagai disiplin keilmuan Islam, juga hafal kitab-kitab babon hadits dari Kutubus Sittah yang meliputi Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Bukhori Muslim, Sunan Abu Dawud, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah.

Saat itu, di antara kunci sukses KH Abdul Wahab Chasbullah ketika menjalankan misi penolakan agenda pembongkaran Makam Rasulullah SAW oleh pemerintah Arab Saudi yang dikuasai paham Wahabi tidak lepas dari faktor status Mbah Wahab sebagai murid Hadratussyekh Hasyim Asyari.

Kemasyhuran nama Hadratussyekh Hasyim Asy’ari di kawasan Timur Tengah memuluskan langkah Kiai Wahab sebagai delegasi ulama Sunni Nusantara dalam menggalang kekuatan saat mengumpukan para tokoh ulama Sunni dan Syi'ah dari beberapa negara Islam untuk bersama sama menentang pembongkaran makam Rasulullah SAW tersebut.

Diperkirakan jika tidak mengaku sebagai muridnya Hadratussyekh Hasyim Asyari, tambah Gus Muwafiq,  KH Wahab Chasbullah akan kesulitan dalam mencari dukungan dari tokoh ulama lain dari beberapa ulama Sunni Mesir dan Syi'ah di Iran. Apalagi, waktu itu hubungan para tokoh ulama dari dua paham Sunni dan Syi'ah ini juga kurang harmonis.

Untuk mengenang betapa luar biasanya perjuangan beliau dalam hal keilmuan dan kemerdekaan Indonesia, silahkan tonton film Sang Kyai berikut ini.


Mari kita doakan semoga beliau diluaskan kuburnya, ditempatkan pada derajat minal auliya wa sholihiin, Semoga keturunan dan jamaah beliau tetap istiqomah di jalan Allah, membimbing umat agar selalu bersatu, saling santun, saling sapa dan menghargai perbedaan. Itulah sejatinya cara dakwah junjungan kita Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. 

والله أعلمُ بالـصـواب

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)